Detail Tragis Kecelakaan Diogo Jota: Dari Ledakan Ban hingga Jalan yang Dijuluki ‘Jalur Kambing’

Detail Tragis Kecelakaan Diogo Jota: Dari Ledakan Ban hingga Jalan yang Dijuluki ‘Jalur Kambing’

Kabar duka menyelimuti dunia sepak bola setelah muncul laporan tragis tentang kecelakaan yang menewaskan bintang Liverpool, Diogo Jota. Pemain asal Portugal itu dilaporkan tewas dalam kecelakaan lalu lintas yang memilukan di sebuah kawasan pegunungan yang dikenal berbahaya, tak jauh dari kampung halamannya.

Kronologi Mengerikan: Ledakan Ban di Tikungan Tajam

Menurut laporan awal dari pihak berwenang setempat, kecelakaan terjadi saat Jota tengah mengemudi sendirian dengan mobil sport mewahnya, sebuah model berkecepatan tinggi yang terkenal dengan stabilitas namun juga menuntut kewaspadaan tinggi. Peristiwa nahas itu terjadi ketika Jota melintasi jalan sempit yang dikenal warga sekitar dengan sebutan “Jalur Kambing” — sebutan lokal untuk jalur sempit berbukit dengan kontur ekstrem dan minim pagar pembatas.

Saksi mata menyebutkan, mobil yang dikendarai Jota mengalami ledakan ban depan kiri secara tiba-tiba ketika sedang melaju kencang di turunan curam. Ledakan itu menyebabkan kendaraan kehilangan kendali dan keluar jalur, menabrak pembatas jalan yang rapuh, sebelum akhirnya terjun ke dalam jurang sedalam lebih dari 30 meter.

Jalur Kambing: Jalanan yang Telan Banyak Korban

Jalanan tempat terjadinya kecelakaan dikenal sebagai jalur ekstrem dengan tikungan tajam, medan menanjak dan menurun curam, serta tidak memiliki sistem penerangan yang memadai. Masyarakat lokal telah lama menyebutnya “Jalur Kambing” karena sering kali hanya bisa dilewati oleh kendaraan kecil atau sepeda motor, dan bahkan hewan ternak. Dalam lima tahun terakhir, tercatat lebih dari 10 insiden kecelakaan serius terjadi di jalur yang sama.

Meski terkenal berbahaya, jalur ini tetap kerap digunakan sebagai jalan pintas oleh warga maupun pengunjung karena memotong waktu tempuh hingga setengahnya dibandingkan jalur utama. Namun risikonya sangat besar, terutama saat malam hari atau dalam cuaca buruk.

Investigasi Masih Berlangsung

Pihak kepolisian Portugal tengah melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui apakah ada faktor lain selain ledakan ban, termasuk potensi kelalaian teknis atau kondisi jalan yang tidak memenuhi standar keselamatan. Mobil Jota saat ini sudah dievakuasi dan dalam proses pemeriksaan teknis di laboratorium forensik.

Sementara itu, Liverpool FC telah merilis pernyataan resmi yang menyampaikan duka mendalam atas kehilangan salah satu pemain terbaik mereka. Klub menyebut Jota sebagai pemain yang “rendah hati, berbakat, dan menjadi panutan di dalam maupun luar lapangan.”

Kesedihan Global dan Penghormatan Terakhir

Dunia sepak bola pun berduka. Fans Liverpool memenuhi area luar Anfield dengan bunga, lilin, dan kaus bernomor 20 — nomor punggung yang identik dengan Jota. Banyak yang berharap klub akan memensiunkan nomor 20 sebagai bentuk penghormatan terakhir.

Rekan setim Jota di klub dan timnas, termasuk Mohamed Salah, Virgil van Dijk, dan Cristiano Ronaldo, menyampaikan belasungkawa mereka di media sosial. Mereka menyebut kepergian Jota sebagai “kehilangan yang tak tergantikan, baik sebagai pemain maupun pribadi.”

Penutup: Jalan Berbahaya, Nyawa yang Melayang

Kematian tragis Diogo Jota menjadi peringatan serius tentang pentingnya keselamatan berkendara, khususnya di medan ekstrem yang kerap diabaikan oleh banyak orang. Jalan yang dijuluki “Jalur Kambing” kini bukan hanya dikenal karena bahayanya, tapi juga akan dikenang sebagai lokasi berpulangnya seorang pesepakbola hebat yang masih memiliki banyak potensi untuk dunia.

Baca Juga: Heboh Kabar Timnas Malaysia Disanksi FIFA karena Gunakan Pemain Naturalisasi Ilegal