Raphinha Sepertinya Sudah Pasrah Akan Peluangnya Raih Ballon d’Or 2025

Raphinha's Case for the Ballon d'Or | Opta Analyst

🎯 Raphinha “Pasrah” dengan Peluang Ballon d’Or 2025

  • Like tanda pasrah: Raphinha memberikan “like” pada sebuah unggahan media sosial yang menyindir bahwa pemain Brasil sering kali gagal mendapatkan Ballon d’Or, meskipun sangat layak—ini menunjukkan rasa “pasrah” terhadap peluangnya.

  • Persaingan ketat: Kompetisi tahun ini sangat sengit. Selain Raphinha, favorit lain adalah Lamine Yamal, Ousmane DembĂ©lĂ©, dan Mohamed Salah.

  • Konflik La Liga & UCL: Raphinha telah tampil luar biasa—pencetak 34 gol dengan 25 assist dan membawa Barcelona meraih La Liga, Copa del Rey, dan Supercopa. Namun kekalahan di semifinal Liga Champions (vs Inter) membuat peluangnya menipis.

  • Perspektif eksternal: Menurut sejumlah peringkat (Goal, The Guardian, FourFourTwo), Raphinha masuk dalam grup 4–6 besar untuk Ballon d’Or 2025, tetapi Dembele dan Yamal sering disebut sebagai favorit utama.


🔎 Analisis

  1. Prestasi klub luar biasa, dengan treble domestik dan performa impresif—tetapi absennya gelar Champions League membuatnya kurang kompetitif dibanding pesaing seperti Dembele (PSG) atau Yamal (Barça).

  2. “Like” di media sosial bisa jadi refleksi rasa kecewa atau realistis terhadap keputusan pemilih dan tekanan pesaing—yang menempatkannya di bawah beberapa nama dalam opini publik.

  3. Peluang tetap terbuka, namun untuk menang, Barcelona perlu meraih trofi besar seperti Piala Dunia Klub dan Raphinha harus terus unggul di momen-momen besar.


âš˝ Tren Saat Ini & Outlook

  • Dembele (PSG): Capai treble, bintang utama PSG, jadi andalan favorit utama .

  • Yamal (FCB): Sensasi muda berbakat, sangat dipuji dan banyak diprediksi sebagai pemenang masa depan.

  • Salah (Liverpool): Catat 28–32 gol + assist, tetapi absennya trofi UCL melemahkan posisinya.


📅 Jadwal Pengumuman Ballon d’Or 2025

Upacara akan dilaksanakan pada 22 September 2025 di Théâtre du Châtelet, Paris.


đź§  Kesimpulan

Raphinha berada dalam grup elite calon pemenang, namun situasi seperti like di media sosial menunjukkan bahwa ia merasakan peluangnya tidak sepenuhnya di tangannya. Untuk lebih realistis, ia perlu gelar besar di sisa musim dan dukungan momentum—baik dari keberhasilan klub (seperti Piala Dunia Klub) maupun performa individu terus dominan.

Baca Juga: 3 Pemuda yang Sedang Mengguncang Eropa dalam Dua Pekan Terakhir